Laman

Jumat, 12 Maret 2010

===================== Tikungan yang salah



Selalu saja kita menyesal, saat menyadari bahwa sebuah kesalahan ‘lah membawa kita pada suatu kelokan jalan. Di tikungan yang salah pilih itu, kemudian kita mengutuki diri, apalagi setelah jalan yang salah itu menyumbangkan secara sukarela suatu kekecewaan.

Namun, sadarkah kita, bahwa ketika kita berbalik untuk kembali ke jalan sebelumnya, saku kita ‘lah mengantongi bingkisan berupa pelajaran hidup yang mungkin tak ‘kan bisa kita temukan di jalan sebelumnya.

Kawan, ketika kau terlanjur masuk ke suatu tikungan jalan yang salah, tak perlu terlalu gusar, boleh saja kita berbalik dan pergi meninggalkan tikungan itu, tapi yang paling penting sebelum kau benar-benar beranjak : kenali tikungan itu, jadikan ia sebagai setidaknya teman rahasia yang ‘lah berjasa, memberimu kunci bernama pengalaman, untuk membuka pintu-pintu kehidupan yang masih berwajah misterius. Dan kita pun harus selalu meyakini bahwa tak ada satupun karya Tuhan yang sia-sia, selalu ada manfaat dari sesuatu yang Tuhan ciptakan, termasuk problematika hidup.

Tembalang, 12 maret 2010

1 komentar:

  1. kok kayak statusku des? wah, km nyontek ya? hehehe..
    sepakat sekali saya..

    BalasHapus