Laman

Selasa, 09 Maret 2010

=============================Intuisi itu ada dalam al-quran

Intuisi itu ada dalam al-quran
Gak ada yang mempengaruhi saya sampai akhirnya saya memutuskan untuk memilih Sastra Indonesia di Universitas Diponegoro sebagai jurusan dalam melanjutkan studi saya. Padahal, Saya ingat betul ketika SMA sangat menyukai pelajaran Akuntansi. Mungkin ini yang dinamakan intuisi atau ilham yang diberikan langsung oleh Allah SWT, saya sangat percaya hal itu.

Memang, selain sangat menyukai akuntansi, disela-sela waktu luang, saya sering sekali menulis puisi, cerpen dan novel. Dan jika di flash-back, saya ingat, pertama kali mengenal sastra saat kelas 4 SD. Ketika itu, saya dan teman-teman di beri tugas untuk membuat puisi, padahal, saya sangat membenci puisi, saya sangat tidak suka dengan sesuatu yang puitis dan romantis. Berangkat dari ketidaksukaan itu, saya pun penasaran, sebenarnya apa sih puisi itu? Bagaimana cara membuatnya, bagaimana prosesnya, apa saja kesulitannya? Sampai akhirnya saya mencoba untuk membuatnya.

Hal pertama yang saya lakukan adalah membuka buku bahasa Indonesia, saya mengintip beberapa puisi di dalamnya, mencoba memahami, bukan maknanya melainkan kata-katanya, karena saya memang belum tahu bagaimana caranya memaknai sebuah puisi. Beberapa menit kemudian, pena di tangan saya mulai menari di atas kertas itu sambil mata saya menerawang memandangi langit. Saya sempat berpikir, puisi itu selalu menceritakan tentang alam, tak ayal puisi yang saya buat pun menceritakan tentang alam. Setelah selesai, saya membaca ulang tulisan itu, sambil senyum-senyum saya mengulangi lagi tulisan itu, akhirnya saya menyatakan sendiri bahwa


SAYA MENYUKAI PUISI.




Entah itu hanya sifat anak-anak atau apa, yang jelas saya mendapatkna sebuah pelajaran hidup yang akan terus teringat sampai akhir hidup saya : perasaan suka terhadap suatu hal, berawal dari kebencian teramat sangat terhadap hal itu sendiri. Ini juga bisa berlaku sebaliknya, jika kita menyukai sesuatu secara berlebihan, bisa saja kita akan membenci hal itu di kemudian hari. Seiring perkembangan usia, saya pun tumbuh semakin dewasa, semakin banyak pelajaran hidup lain yang saya peroleh. Saya tidak pernah menyangka, bahwa pelajaran penting tentang puisi yang saya dapatkan itu, ternyata berintertekstual dengan suatu ayat dalam alquran yang kurang lebih berbunyi sebagai berikut : janganlah kamu mencintai sesuatu secara berlebihan, karena bisa jadi apa yang kamu cintai itu buruk bagimu.

Sebagai seorang muslim, al-quran adalah pedoman hidup dan memang telah saya jadikan sebagai teman. Al-quran mengajarkan banyak sekali hikmah kehidupan, jadi sudah seharusnya kita mengkaji isi yang terkandung di dalamnya agar bisa menjalani kehidupan yang begitu rumit. Sayangnya, al-quran memiliki bahasa yang tak semuanya bisa dimengerti dengan satu atau dua kali membaca, diperlukan beberapa pengulangan untuk bisa menelaah maksud-Nya.

Kembali pada pernyataan awal tentang kesukaan saya terhadap akuntansi, pada kenyataanya saya terus mengkaji al-quran dan makin sering menuliskan puisi. Dan tak ada hubungannya dengan akuntansi, saya justru menemukan kesamaan antara puisi dan al-quran, bahwa keduanya sama-sama memiliki makna yang begitu dalam, tak bisa dimengerti dengan satu atau dua kali pembacaan dan yang paling penting, keduanya sama-sama – puitis –

Berikut ini saya kutipkan sebuah ayat dalam al-quran yang kata-katanya begitu puitis dan nyastra :
“Dialah yang menjadikan malam (sebagai ) pakaian, dan tidur untuk istirahat, dan Dia menjadikan siang untuk bangun berusaha” ( Qs . al-furqon [ 25 ]: 47 ). Al-quran merupakan bagian dari sastra, itu yang menjadi motivasi terkuat dalam keputusan saya memilih jurusan satra Indonesia. Saya ingin bisa memahami makna yang terkandung di dalam alquran dari bahasanya yang begitu puitis dan nyastra. Jika ditanya kenapa saya memilih sastra Indonesia Undip, jawabnnya karena di kota saya belum ada jurusan sastra Indonesia murni, disana baru ada pendidikan bahasa Indonesia.

Semarang, 13 januari 2010
Oleh Desta Ayu Wulandari
(destarabbani@yahoo.co.id)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar