Laman

Senin, 31 Oktober 2016

Puisi Bulan Oktober

T, aku pernah bermimpi
Mengeja bulan sambil tersesat terbawa nyanyian kodok selepas hujan
Gelap menjadi terang.
Sebentar terang membuka ingatan.
Adakah luka sudah selesai
Atau mungkin sedih lupa ingatan
Tapi aku hanya diam
Kuambil langkah sepotong, lalu terdiam.
Eh?
Benarkah ini wajah bulan?
Bertahun-tahunkah aku lupa jalan pulang
Rumah yang sering kujadikan ladang menanam puisi dan sakit hati, kini kutemukan lagi (?)
Maaf, malam ini aku hanya ingin jalan-jalan
Sambil mengurai satu demi satu ingatan
Hei, ternyata aku hampir tiba.
Aku ada di jalan setapak dulu.
Kini penuh ilalang.
Sungai yang tersendat tapi tetap punya muara.
Aku tahu, aku hampir pulang.
Dan hei, ada seseorang yang datang bersamaku.
Tapi bukan dari masa lalu.

Bekasi, hari ke 29 di bulan Oktober 2016.