Laman

Minggu, 03 Juli 2011

kekasihku, Jarak.

selamat malam, Tuhan.
kudengar kau sedang menungguku datang, ya?
ahh, maafkan aku Tuhan. belakangan aku sibuk. terllau sibuk bahkan.
sampai aku lupa, apa yang mendasari kesibukanku.

Tuhan, Kau sedang apa?
tersenyum kepada hamba-hambamu yang tengah bersujudkah?
bersyukur dengan nikmatmu, berpuasa, bersedekah, memudahkan urusan saudaranya, menyayangi kekasihnya... hhm, Tuhan. Kau tahu sesuatu, kan?
aku sedang rindu,
=) ya, aku sedang rindu, Tuhan.

Tuhanku, kau tahu?
rinduku lahir dari jarak.
jadi wajar jika aku begitu mencintainya.
kau pasti sudah tahu, sebab kaulah yang menciptakannya,

akan kuceritakan Tuhan, kenapa aku begitu ingin selalu berada di dekat jarak.
darinya, kita bisa saling mengenal, Tuhan.
apakah Kau setuju, bahwa jarak ada lah satu-satunya tempat terindah yang bahkan menjadikan kita tak berjarak sama sekali?
dari jarak pula, aku bisa merindukanmu, membayangkan cahayamu.

kembali pada jarak lagi, Tuhan
jujur, aku mencintai jarak karena dengannya aku bisa merindui ibuku, aku merindukannya dalam jarak yang tak bisa kunominalkan.
dan, karena jarak pulalah, aku bisa merindukan seseorang yang sedang tak ada didekatku.
tuhan, lindungilah jarak, sayangi ia.
agar aku bisa terus merinduimu, ibuku, dan seseorang yang entah ada di mana hatinya.

tembalang, 3 juli 201

sabtu

aku lelah menyakiti, Tuhan.
jika memang aku (dianggap) telah (lebih dulu) menyakiti


tembalang, 3.7.11