Laman

Selasa, 16 Maret 2010

=================== tersesat bersama "yang tersesat" di kalender hari ini





Ada yang tersesat di kalender, hari ini J dan Akku bersama Yayuk akan memanfaatkan “yang tersesat” untuk menyegarkan otak ke Bukit Diponegoro, sambil mengunjungi kampus FIB yang nyaris  rampung.
Itu kira-kira status fb Akku hari ini. Hwaaah… pagi yang sungguh menggiurkan, untuk menelusupkan udara segar ke hidung, “mencucui” mata dengan keindahan kampus Undip Tembalang yang hasil akhirnya adalah harapan bahwa penat di kepala akan terserang! Hilang.
Hari ini kami, (Akku dan Yayuk) bangun telat, ahh tapi enggak, ini kan emang rutinitas hari libur. Pukul 6, dengan buru-buru mengejar air wudhu, ckck…
Kelar sholat, yayuk bilang, “hari ini pingin jogging, tapi kesiangan”
Akku tak begitu jelas dengan kata-katanya, tapi pura-pura nyambung aja, “marathon maksudnya?”
Dasar dong dong, emang itu yang gue maksud! Mungkin itu yang dikatakan Yayuk dalam hati.
Akhirnya, karena kesiangan, (kalo ga kesiangan biasanya kami jogging ke Bukit Dipo-nya, jakil alias jalan sikil, jalan kaki. Tapi kali ini mungkin kesialan buat Imo ( kenapa Akku bilang sial? Nanti ada cerita khususnya)
Kami bertiga pun berangkat dengan diantar Imo,
Tiap kali masuk ke gerbang Undip Tembalang yang di depan Mandiri, Akku selalu bilang, “betapa kondusifnya kampus ini, ga sabar untuk cepet-cepet pindah, meninggalkan kampus peleburan yang penuh sesak, dan beberapa kenangan  yang mulai mengkristal menjadi hiasan “kamar”.
Seperti biasa, di gerbang kampus kami di sambut oleh “kali” dulu, di masa-masa amatir kami sebagai mahasiswa Undip, pernah menggila di sana, ini beberapa bukti kegilaan kami:
menggila dengan berangkat jam lima lewat beberapa menit, cuma untuk liat sunrise di jembatan undip. hhee

di depan WP

ekspresi yang sangat luar biasa, hahaha, mbahsuripisme nee ( termasuk Akku juga, siih )

ini adalah saat-saat yang jarang terjadi, nah gitu dong, yang akkur

di depan danau ( baca: kubangan di jalan menuju bukit diponegoro )
sebenarnya ini tuh sedang dalam dilema, yang pakek baju ungu, hhi

ngeksis aja, tapi viewnya bagus ya, ono yang belakang, kampus FH, gilee, keg KPA ajaaa

ini tuh premannya "Rumah Pintar" liat dong, sapi aja ketakutan, muu lari, ehh, di tarik buntutnya, ckck

jadi terharu, lhoo?

hahaha, tebak ini di mana?
wkwk, bunderan depan mandiri dan gerbang undip.. dasar orang ANEH!

ini Yayuk, niat mau loncat ke kali

KTT ( kegilaan sekaligus ketidakwarasan tingkat tinggi) di depan kampus teknik
kuliah aja baru semester dua, 

ini tuh fotonya flying lho,
yang ngeshoot , Akku

dasar mahasiswi AMATIR!!!



Imo terus melaju, melewati gedung yang tengah dalam proses penyelesaian, selain kampus Akku, fib, ada juga kampus ekonomi, hukum, fisip dan entah gedung apalagi. Di tikungan pertama Imo berbelok, Tujuan utamanya, kampus Akku. Sampai di depan, Imo berhenti, tepatnya di depan pohon pinus yang berjejer menambah keasrian kampus Akku yang juga berdekatan dengan kampus Hukum dan Fisip.
Yayuk yang notabebenya anak FKM dan berarti anak IPA waktu SMA, memutuskan untuk sebentar lari jarak pendek di jalan sepanjang depan kampus Akku, sementara Akku memilih duduk di tengah jalan (kalo pagi, di beberapa jalan, di depan kampus akan sepi, jadi muu terlentang di sana juga, sak karepmu!) tangannya sibuk menyusun kalimat dari keypad 7210nya, apalagi kalo bukan nytatus, Desta… desta …
Sekali putaran Yayuk kelar, dan jiwa kreativisme yang belakangan di hinggapi virus wirausahawatimisme, menemukan sesuatu, pohon pinus di dekat kami. Akku membiarkan Yayuk melakukan apa yang menjadi panggilan jiwanya, sementara dalam hati ada yang ngedumel, “Yah, ni HP pake lowbat segala, ritual terancam gagal”
Yang di maksud ritual adalah semacam kegilaan yang pernah kami lakukan ketika masih jadi mahasiswa amatir, POTO-POTO! Hhhhaaaa…
Finally, bunyi kentut khas HP terdengar juga, dan Akku terpaksa mengakhiri opera mini-nya. Yayuk pun kelar dengan sepucuk ranting pinus lengkap dengan daunnya, di tangan.
“Buat apa?”
“Ini tuh bagus, liat dong, buahnya juga unik”
Mirip buah nona, tapi berkali-kali lebih kecil.
Dengan kesepakatan yang teraklamasi, batang pinus yang di temukan Yayuk tergeletak di bawah pohon induknya, resmi dinyatakan: di bawa oleh Akku. Mungkin buat kalian itu hal biasa, tapi seandainya kalian tahu bahwa pohon itu, di tangan Kku, seperti Akku sedang menenteng pohon natal kurang gizi. Tapi ga apa, Akku udah terlanjur bilang, di awal, di gerbang Undip tadi : INI ADALAH HARI YANG MENYENANGKAN.
Sepertinya Imo paham betul dengan keinginan kami, tapi entah terpaksa atau memang unya niatan lain, akhirnya Imo mengantar kami menuju Bukit Diponegoro, tempat di mana kami biasanya mangkal ketika hari libur datang, di sana kami bisa menikmati hamparan kota Semarang, khusunya bagian Tembalang dan Semarang Bawah, bahkan percaya ga percaya, MAJT kelihatan!
Jalan beraspal rusak, di lajur kanan, di sisi lain kampus Akku, yang biasanya kami gunakan untuk ke Bukt Dipo, tak mengizinkan kami lewati, kecuali Imo di tinggal, portal menghadang. Merasa tertular oleh virus kreativisme si empunya, Yayuk, Imo pun berbalik, “ka nada lajur kiri” Imo girang. Kai sebagai penumpang ya manut aja, walaupun diam-diam mulai menggerutu, ini jalan atau riak air sungai, bergelombang tak beraturan.
Sayang Akku ga bisa mengabadikan, kan tadi udah Akku bilang, bahwa ritual tak bisa di lakukan gara-gara HP nya low. Jalan itu seperti baru di beri adukan semen, dan langsung di hajar oleh hujan, bentuknya abstrak. Sebelum sebuah tragedy terjadi, Akku sempat berceloteh, “Ini mah, nenek-nenek yang lagi jantungan, langsung lewat”
BRAKKK! Tiba-tiba Imo tergeletak, tangan kirinya terlipat ke kiri, membuat Yayuk dan Akku tertindih, sementara kaki Akku yang kanan menghantam ekornya yang terasa hangat berlebihan, KNALPOT.
Kami berdua ga paham dengan maksud Imo, sebenarnya ini kesialan Dia atau Kami, huhh! Termakan kata-kata sendiri,
“Gak papa, ini kan hari yang MENYENANGKAN” Ujar Akku entah menghibur diri sendiri atau entah apa maksudnya. Batang pinus masih meringkuk di tangan kanan Akku, Dia saksinya! Saksi bahwa Imo ‘lah melakukan ketidakwajaran.
lutut kanan Akku terdzolimi
Dan ini hasil akhirnYA

Tidak ada komentar:

Posting Komentar