Laman

Selasa, 29 Juni 2010

Malam: Sajak Layla kepada Kekasihnya

Malam.
Kau tahu kasihku,
Jika asap pada cerutunya telah mengepul
Kau akan berpaling dari setiap apa pun yang tengah kau garap di ladang cinta kita
Lekas  memanggul kayu bakar, sayuran segar dan beberapa ubi
Kau akan pulang dan ketika sambil mengetuk pintu kau berkata,
:"Layla, aku pulang. Aku membawakanmu hasil ladang kita. Cinta"
Kemudian tergopoh-gopoh kuraih gagang pintu, yang di sana tak pernah kusematkan gerendel pada penguncian; seperti itu pun aku mengenai rumah hatiku atasmu.


O, kasihku.
Betapa tak kuasa ku untuk tak menarikmu dalam dekapan sunyi ketika kudapati senyum di antara gurat letih di rautmu
Dan kita berbagi rindu, seketika



Malam
Kau tahu kasihku,
Jarang bahkan nyaris sama sekali tak pernah kulewatkan menyelami kekhusyukanmu pada-Nya,
Mengirimiku seperigi doa, melalui-Nya.
Yang sebelum kau rekat pada sajadah itu, kau nampak aneh;
“Layla, nyalakan lampu kamar kita. Aku akan bersiap mencangkul seperigi doa untukmu”
Padahal, lampu itu tak pernah kuredup bahkan matikan, bahkan ketika siang?
Ah, kuanggap itu selimut tambahan darimu kepadaku yang telah cukup hangat dengan selimut-selimut kesetiaanmu.
Dan aku lena pada pendoaanmu.

Malam
Kau tahu kasih,
Bahwa aku sama sekali tak mengetahui
Kapan aku lahir dari rongga dadamu dan menjadi serupa embun yang selalu hadir ketika pagi menyemburatkan dingin menyambut keterjagaan kita
Betapa sungguh, kasih
Sejak kapan aku selalu kau anggap ada di rumah kita,
Sedang seseorang selalu beku di sana.
Itu, di salah satu kanvas yang tersobeksobek waktu
Di sudut rumahmu, rumah kita ini
Siapa dia?
Dan aku terlelap, dalam rengkuh tanya yang kau bingkai dalam dongengdongeng pengantar tidurku.
:Tentang seorang pecinta yang nyaris mati karena cintanya
Selamat malam, kasihku.

Malam.
Asapnya mengepul menerobos celah jendela rumah kita
Aku bisa merasakan dingin yang sesungguhnya adalah rembesan perasaan batinmu.
Tapi aku bahagia ada di sisimu, sungguh.

Tembalang, 27 juni 2010

Tidak ada komentar:

Posting Komentar