Berada di negara yang penuh dengan segala ketakmungkinan yang begitu mudah menjadi mungkin memang sebuah takdir rasanya. Rasa bangga tak terkalahkan dengan malu yang bergantian hadir. Lihatlah kebobrokan negeri ini, dari pemerintah hingga rakyat kecil semuanya telah terinfeksi. Tak perlu disebutkan secara rinci, khawatir ada bangsa lain yang menemukan tulisan ini bisa-bisa wiki**** pasang headline lagi.
Oke, ada satu dari sekian kebobrokan yang sebenarnya lebih ke arah anekdot, akan dibahasa di sini. Simak ya...
Suatu ketika, Seorang buronan kepolisian melarikan diri. Sampai ke luar negeri ia terus dicari sekuat energi oleh para aparat yang entah apa motifnya. Akhirnya sang buronan menghilang, tak ada kabar, tak ada jejaknya sama sekali. Dan perlahan iapun dilupakan, dianggap telah lenyap dari dunia ini.
Di saat yang lain, bertahun-tahun setelah itu, setelah semua orang melupakan sang buronan yang hilang, muncullah kejadian baru. Dari negara Piramid, secara internasional disiarkan berita bahwa ada sebuah Mumi yang ditemukan tanpa identitas. Seorang petugas yang sedang bersih-bersih mendapati Mumi tersebut di salah satu peti yang dekat dengan Mumi para raja Mesir. Demi untuk memastikan apakah ia dari keluarga Raja atau bukan, disepakatilah untuk membuka bungkusan Mumi tersebut untuk melihat wajahnya. Sayang, meski tubuhnya masih awet oleh formalin, wajahnya tak lagi bisa dikenali, absurd.
Kasusu ini pun bergulir ke ranah internasional. Seluruh ilmuan dikumpulkan untuk menyelesaikan masalah genting ini. Dalam sebuah forum internasional yang dihadiri oleh berbagai ilmuan dunia diadakan sebuah diskusi. berbagai teori mereka gunakan, tetap saja tak ada yang bisa memecahkan misteri tersebut. Tiba-tiba seorang ilmuan dari Indonesia memecah keheningan.
"Saya tahu bagaimana cara mengetahui siapa dia", ujarnya sambil menunjuk Mumi yang kaku, digelar di atas meja, di tengah forum mereka.
"Serius lo?", pikir seorang ilmuan dari Malaysia.
Karena sudah tak tahu lagi harus berbuat apa, Mumi tersebut akhirnya diterbangkan ke Indonesia dengan sebuah pesawat militer. Seluruh Ilmuan yang penasaran ikut berangkat ke Indonesia. Mereka ingin tahu bagaimana kecerdasan bangsa ini.
Sesampainya di Indonesia, mereka sempat kaget karena tidak dibawa ke sebuah laboratorium melainkan markas besar. Dalam kebingungan yang tertahan, mereka menurut saja saat ilmuan Indonesia meminta mereka untuk menunggu di ruang tunggu.
"Saya akan selesaikan ini segera, kalian tunggu saja di sini". Mayat tersebut dibawa masuk ke sebuah ruangan bersama para petugas semacam pamong praja. Dan keadaan kembali hening, sesekali tawa kecil memnuhi ruan tunggu. Sementara dari dalam "laboratorium" justru terdengar teriakan kecil.
Lima belas menit berlalu. Ilmuan dari Indonesia memasuki ruang tunggu, menemui para ilmuan dunia lainnya. "Akhirnya selesai juga, kita sudah bisa mengetahui siapa Mumi tersebut saudara-saudara".
"Oya? Siapa dia?", seorang ilmuan Amerika antusias seklaigus tak percaya.
"Dia buronan yang kami cari bertahun-tahun yang lalu. Ternyata dia kabur ke Mesir", papar seorang petugas dengan tegasnya.
"Bagaimana cara anda mengetahui hal tersebut?"
"Gampang saja, tadi kami paksa ia mengaku. Sebab kami siap menyiksa dengan stroom jika ia tak mau mengaku"
?>)*$%^&
-selesai-
Itulah yang tak jarang terjadi di negara ini. Interogasi tak bisa dibedakan dengan Intimidasi. Bahkan seringnya saksi justru menjadi tersangka. Hukum sudah tak punya wajah. Kebenaran adalah kekalahan yang menyiksa. sedangkan Kekuasaan menjadi kemenangan yang bisa direkayasa. hati-hatilah dengan hukum di negara ini.
*referensi: kuliah sastra Dunia di FIB Undip
Tidak ada komentar:
Posting Komentar