Laman

Jumat, 16 Desember 2011

sunyi, kau

pagi dan keteduhan matamu
adalah malam yang kini selalu luruh
dalam sekat-sekat ingatan
menggambar diri mengulas senyum sendiri
sunyi, kerap menjadi jendela yang membukakan bulan
bulan di bingkai wajahmu
ketika malam tiba dan mengetuk jendela kamar
mungkin ini rindu
di ketiadaan yang kini justru berbalik menjadi ada
kau memang sunyi yang kini selalu memaksaku hening
pada sketsa kita yang baru dimulai

kafe senja, desember 2011

Tidak ada komentar:

Posting Komentar