Laman

Rabu, 21 Desember 2011

prolog sebuah epilog

tak ada yang lebih menyiksa
dari pagi yang kehilangan bulan tba-tiba
kehilangan cahaya
dari 2 kedalaman mata
keteduhan telah buyar, tertelan mendung yang kesepian
mari kini nantikan saja hujan
yang pelan-pelan akan hapuskan pagi
tenpa jejak tapi ingatan
yang melukai
kemudian sembunyi ke dalam lemari

kafe senja, desember 2011

Tidak ada komentar:

Posting Komentar