Laman

Minggu, 13 Februari 2011

tebing bunga lili


Suatu ketika, di sebuah tebing yang sangat tandus dan benar-benar tandus. Tak ada air, hanya angin dan matahari. Sebutir biji bunga lily terdampar di sana. Dalam keadaan bingung, bakal Lily tersebut tak tahu harus berbuat apa. Tak ada tumbuhan lain di sana, tebing tandus.
Tiba-tiba sehembus angin yang lewat, berbisik pelan kepada Lily. “Hey bakal bunga Lily, untuk apa kau datang kemari. Di sini tak mungkin ada kehidupan. Lihatlah sekelilingmu, apakah ada yang hidup selain kau, Ha?”
Mendengar pernyataan yang lebih pada peremehan tersebut, ia hanya diam. Ia mencoba tak peduli pada cemoohan sang angin, dan itu membuat angin pergi meninggalkannya. Tak lama setelah kepergian angin, giliran matahari menghampirinya. Dengan garang sinarnya yang tepat di atas kepala, matahari tertawa menyeringai sambil berkata, “Hey! Kau cari mati di sini? Kau tak mungkin bisa hidup di sini. Kau butuh air untuk bisa hidup. Sebaiknya kau pergi dari sini. Biarkan tebing ini tetap mati!”
Selepas matahari pergi meninggalkannya, keadaan menjadi sangat gelap. Tapi ia masih bisa merasakan keberadaan angin yang berbisik-bisik pelan, mendesis tentang ketakmungkinannya hidup di sana. ..
*bersambung

Tidak ada komentar:

Posting Komentar