agoebanget.blogspot.com |
Berapa sih jumlah penduduk Indonesia di Malaysia?
Inilah pertanyaan yang mendadak muncul dalam benak saya ketika membaca
sebuah artikel yang lagi-lagi membuat otak saya malas berpikir. Malaysia, telah
beberapa kali negara dekat Indonesia ini melakukan lelucon yang seperti
perlakuan antara dua teman yang sedang saling jengkel. Batik, reog
ponorogo, keris, beberapa pulau, setidaknya itulah 'harta' Indonesia yang
sempat diklaim Malaysia sebagai milik mereka.
Terlepas dari hal itu, sebenarnya tindakan lelucon malaysia tersebut saya
anggap sebagai suatu tindakan penyadaran kepada negara tercinta saya ini agar
bisa lebih menghargai dan merasa memiliki apa-apa yang memang telah menjadi
milik pribadi bangsa.
Kemarin, di kantor redaksi LPM
Hayamwuruk, ada obrolan kecil antara kami para staf. Yaitu sebuah
wacana yang menyatakan bahwa "Malaysia mengkalim rendang sebagai
makanan yang berasal dari sana", untuk orang Indonesia apalagi Melayu
(Minang) tentu ini adalah lelucon yang bahkan tak mampu lagi ditertawai, tapi
bagi orang luar, tentu ini lebih tidak lucu lagi. Rendang telah mendunia dengan
warung khasnya yang membentuk atap rumah gadang, sebagai makanan yang berasal
dari Indonesia.
Tapi tunggu dulu, dibagian akhir artikel yang akhirnya saya telusuri
tersebut dituliskan bahwa: “Jadi, wajar bila
Malaysia mengklaim rendang sebagai masakan mereka karena orang Minang di sana
juga melakukan hal yang sama (marandang). Yang mengkaim itu kan keturunan
Minang yang ada di sana.” (VIVANEWS)
Hal inilah yangsempat saya pikirkan beberapa waktu lalu saat heboh
pengklaiman Reog Ponorogo oleh Malaysia. Tidakkah sebuah fakta bahwa tidak
sedikit warga Indonesia yang berada di Malaysia entah untuk berniaga atau
tinggal? bahkan beberapa artis Indonesia pun memiliki kekerabatan erat dengan
warga Malaysia. Mungkin memang wajar jika Malaysia terkadang iseng melakukan
guyonan semacam itu. Apalagi, pernah saya membaca di sebuah buku (saya lupa
buku apa) bahwa pada masanya dulu Malaysia dan Indonesia adalah satu
"negara" yang akhirnya berpisah. Sebagai satu negara (ibarat satu
tubuh) bukankah kita sempat memiliki organ yang satu dan sama? itulah (mungkin) yang
membuat Malaysia terkadang tak mampu menyadari bahwa kita adalah negara yang
sudah berpisah menjadi dua bagian berbeda.
Ahh, tapi tetap saja. Saya masih ingat betul bagaimana buku sejarah
menjelaskan bahwa Malaysia memang telah sejak dulu senang membuat masalah
hingga membuat Indonesia menyatakan diri keluar dari PBB.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar