Laman

Sabtu, 03 September 2011

masa-masa biru: absurd dan konyol

mengenang masa-masa biru tetap jauh lebih menggembirakan dibanding putih abu-abu
mungkin ini cuma sebuah pendapat, sebab berkesan-enggaknya sebuah masa lalu tergantung apa dan gimana aja kejadian yang ada di dalamnya. semakin banyak kejadian (aneh/konyol) di dalamnya, maka sebuah masa lalu akan semakin berkualitas. maka jangan pernah ragu untuk membangun masa lalu yang baik.

hari ini kita anak-anak kelas 3a yang jadi alumni smp 1 katibungtahun 2006 bikin acara lagi. sebagai koordinator absurd adalah devia dan desi. kenapa kubilang absurd? karena pas hari ha mereka ga dateng.
berdasarkan sms yang kuterima dari muji, kita disediain tempat jam 10 pagi hari sabtu (3/9) di rumah salah satu personil boyband, bihaqi (LOL). selalu, peserta pertama yang hadir di sebuah acara reuni adalah DESTA aka AYU. "yasudah, nanti saya jemput", kata muji di smsnya. jam 10 lebih dikit kami berdua sampe di -yang kalo kata adin eco- rumah bihaqi. sebenernya sebelum sampe aku sempet mikir, ada gunanya juga ya dulu kalian suka kongekan nama bapak pas di kelas. muji yang dari sd temenan sama bihaqi ternyata gak tahu rumah bihaqi, cuma tahu lokasi sekitarnya aja, akhirnya ada inisiatif untuk tanya ke dua bocah yang ada di teras rumah;

muji: dek, tahu rumah bihaqi ga?
bocah: (mikir trus geleng)
muji: bang kiky?
bocah: enggak tau
muji: pak leman (sulaiman)?
bocah: oh, di belakang (nunjukin arah)
muji & aku: (ketawa)

sampe di depan senuah rumah kita ga langsung masuk, muji cuma menduga-duga kalo itulah rumah yang kita cari, ternyata bener. bihaqi keluar dengan wajah cap bantal, bangun tidur.
sampe jam sebelas (adin) eco dateng, kami berempat cuma ngobrol garing sambil negbahas satu topik yang agaknya adalah topik hangat untuk mereka yang stay dii lampung: "EPI tuh sombong ya"
dan gak lama datanglah yesi, epi, faisal, dan aldi.

dulu, epi -personil teletubbies: aku, epi, indah, dan iis- adalah anak yang terkenal cerewet dan suka gupek, anehnya pas kumpul hari ini dia berubah 170 derajat, gaada epi yang rame, dia cuma diem sambil sesekali senyum, "ya guanya bingung mau ngomong apa", celetuk epi waktu diledekin bihaqi, "bingung nyusun abjad ya kamo?", seloroh bihaqi dengan logat lampungnya.

ngobrol ngalorngidul bersembilan rasanya butuh waktu yang jauh lebih banyak. walaupun gak serame lebaran tahun lalu, rasanya kumpul tahun ini jauh lebih hangat dan quality time banget. ngeladenin kicauannya faisal, aldi, dan eco rasanya pingin terus-terusan tanpa berhenti, adaa aja omongan yang mereka bahasa dengan mixing bahasa ndonesia-lampung. nih 20 menit kicauan absurd mereka (video)

jam 2 akhirnya kami kelaparan. kalo tahun lalu aku siap jadi tuan rumah yang menjamu mereka makan siang, kali ini faisal - pencetus ide makan siang dari tahun lalu- bilang gamau ngerepotin bihaqi, apalagi di rumahnya cuma ada dia dan adeknya yan cewe dan diskusi absurd pun kejadian lagi. ngomong muter-muter: mau makan apa, makan di mana, kalo makan di luar motor ga nyukup, kalo makan di sini ngerepotin tuan rumah. "KALO MAKAN DI LUAR ITU NNATI KITA PASTI BUBAR, ITU KALO GUA, UDALAH MAKAN DI SINI AJA DIBUNGKUS, kata eco dengan begitu khawatornya. bettuuuull (pake logat lampung) yaudalah makan bakso aja, ASIKK. cuss kita berangkat ke tanjung ratu untuk makan bakso bareng.

ternyata kekhawatiran yang eco bilang ga kejadian, mungkin kita semua ngerasa masih butuh ngobrol bareng entah ngapain. setelah nganter epi yang gelisah mulu pingin pulang, kami serbu rumah fika atas kesedian fika sendiri. sampe sana jam setengah lima dan ngerusuhin pohon rambutan yang lagi berbuah. beberapa sholat ashar dan lainnya asik nongkrong di gardu sambil makan rambutan. pas aku kelar sholat kita foto-foto (lagi). ohya, si aldi ternyata punya bakat motret, dengan kamera pocket dia bisa ambil fokus yang baik. "tuh, keg gini ni. ambil gambar objeknya aja, belakangnya biar blawur", kata aldi bangga.

jam setengah 6 akhirnya kita bubar, padahal masih mau lanjut lagi makan duren. tapi yaudalah, kayanya ga memungkinkan. dai riumah fika kita pamit, karena rumahku dan fika emang cuma berjarak beberapa rumah, kita langsung pamtan di situ. aldi, eco, faisal dan yesi pamt lewat jalan by pass, dan aku bareng muji lewat "dalem".

seneng banget rasanya bisa ngumpul sama mereka. masuk dalam masa lalu smp jauh lebih seru dibanding sma. kita bener-bener bisa 'lepas' jadi anak smp dengan segala kemasabodohan dan kekonyolan yang ada.
terkadang kita memang butuh kembali ada suatu ruang yang bisa membebaskan jiwa tanpa ada ikatan nilai-nilai sosial, dan itu hanya ada di masa-masa biru, bukan abu-abu yang didomonasi kelabilan total. smp adalah masa labil yang konyol, tanpa tekanan.

dan kemudian kami kembali memasuki kehidupan nyata sebagai bukan abg lagi. terlalu banyak kejadian yang ga mampu kutuliskan tentang masa-masa smp, dan itu semua akan selalu hidup sebagai hiburan di masa depan, aku ga pedui masa sma yang terlalu 'abu-abu', absurd dan gak berwarna, basii, garing!


Tidak ada komentar:

Posting Komentar