Laman

Senin, 28 Oktober 2013

Kisah Hikmah: Bakti Istri kepada Suami

Suatu hari di zaman Rasulullah saw, seorang suami pamit pada istrinya untuk berjihad. Suami itu berpesan agar istrinya tidak keluar rumah sebelum ia kembali. Setelah kepergian suami itu, keesokan harinya datanglah seseorang yang merupakan utusan dari Ayah perempuan yang ditinggal berjihad oleh suaminya tersebut.
"Saya diutus oleh Ayahmu untuk mengabarkan bahwa beliau sedang sakit keras. Beliau meminta saya untuk menjemputmu." ucap si utusan.
"Maaf, suami saya sedang berjihad. Saya tidak boleh keluar rumah sampai ia kembali."
Utusan itu akhirnya pulang.
Hari berikutnya utusan itu kembali. Kali ini dengan kabar bahwa sakit Ayahnya semakin parah. Ia sangat ingin dikunjungi oleh putrinya. Namun, perempuan itu tetap menolak dengan baik, dengan alasan yang sama seperti sebelumnya.
Hari ketiga, utusan itu mengabarkan bahwa Ayah si perempuan sedang menghadapi sakaratul maut. Meskipun sebentar, kehadiran perempuan itu akan sangat bermakna. Tetapi si perempuan tak berubah pikiran.
Sampai akhirnya hari keempat utusan itu memberitahu bahwa Ayahnya telah meninggal. Jika memang mau, perempuan itu ditunggu kehadirannya di pemakaman. Tapi hal itu tak pernah terjadi. Atas rasa kesalnya, utusan itu mengadu kepada Rasulullah SAW. Menurutnya, perempuan itu sudah keterlaluan karena tak mau menjenguk Ayahnya yang sakit parah bahkan ketika meninggal pun tidak hadir ke pemakamannya.
Rasulullah SAW menjawab:
"Ayah dari si perempuan itu diampuni seluruh kesalahan dan dosanya oleh Allah SWT karena memiliki anak perempuan yang berbakti kepada suaminya."
Sumber: catatan pribadi kajian islami

Tidak ada komentar:

Posting Komentar