Semisal kau bukanlah sebuah kotak tanda tanya
Dan aku juga bukan tanda seru
Pasti sebuah kalimat tlah berakhir dengan tanda titik
Bila saja waktu bukan jaring laba-laba yang menyeringai
Seikat karangan bunga ‘kan sampai di rumah batu itu
Mengeja satu-dua pengandaian yang jejaknya berakhir di tepi
Kau atau pun aku, tak ‘kan mungkin mampu
Menghapus satu-dua kalimat di secarik malam,
Bahkan kehilangan penghapus, kita
Sekarang hendak apa,
Pensil dan penghapus sudah lenyap di makan kata
Tinggal sesiul angin malam ‘kan mendiktekan pengandaian-pengandaian yang bercerita di sana
Nanti mereka datang kemari,
: “Aku ingin pinjam telinga kalian, akan kami pindahkan sebentar di beranda sana, itu, yang misuh-misuh di dekat jantung”
Katakan saja “Ya”
Setelah itu kau boleh mengambilnya kembali, untuk kemudian pergi.
Tembalang, 3 maret 2010
Tidak ada komentar:
Posting Komentar