Kepada teman lamaku, Reo Panggi
Selalu di setiap keterjagaanku
Kutulis beberapa kata yang sempat kuingat
: dari mimpi
Lalu kubuka jendela tempat Kau menyemai cahaya
Tepat di bagian akhir penghambaan selalu kugelar gamang di depan pintuMu
Tentang beberapa yang berhasil kucatat disaksikan jendela
Sampai kemudian Kau memintaku berjalan
Menemu satu-dua kesusahan
Merengkuh tiga-empat kepedihan
Dan semua lumat dalam senampan penungguan
Kau menuntunku pulang,
Diantar sesinar senja berawan
Selepas malam kuulangi sehari tadi dengan seperempat malam
Menemu satu-dua kesusahan
Merengkuh tiga-empat kepedihan
Dan semua lumat dalam senampan penungguan
Kau menuntunku pulang,
Diantar sesinar senja berawan
Selepas malam kuulangi sehari tadi dengan seperempat malam
Begitulah.
Sebelum aku menjadi diriku ini
Menempa ketangguhan dengan lima-enam keyakinan.
Bahwa hidup serupa pisau bertuan
Lampung selatan, 20 agustus 2010
Tidak ada komentar:
Posting Komentar