Melihat eksistensi bajaj saat ini, rasanya perlu
disalutkan ya. Kendaraan umum yang lekat sekali dengan negeri bollywood itu
bisa bersaing dengan kompetitor lain. Padahal kalau dipikir-pikir, perlu
berpikir beberapa kali lagi untuk menggunakan kendaraan yang berbahan bakar gas
itu.
Pertama, bajaj memasang tarif yang cukup mahal
meskipun jarak tujuannya dekat. Coba saja ukur berapa jarak antara Grand
Indonesia dan Thamrin Residence. Sedekat itu saja penumpang dikenai tarif Rp 7rb
melalui proses tawar-menawar. Kedua, suara bising mesin kendaraan. Anda yang
belum pernah naik bajaj pun sepertinya tahu bahwa kendaraan itu menghasilkan
polusi suara yang khas. Sudah sepatutnya diciptakan inovasi mesin bajaj yang
lebih ramai lingkungan.
Selain polusi suara, menaiki bajaj juga sangat
berisiko terkena polusi udara. Tentu semua tahu bawa bajaj tak punya kaca
jendela. Debu dan asap kendaraan bisa bebas keluar-masuk tanpa hambatan. Jadi janagan
pernah tanggalkan masker dari wajah saat berkendaraan bajaj.
Namun demikian, tahukah Anda bahwa ada beberapa
keuntungan yang bisa diperoleh saat memilih bajaj ketimbang kendaraan lain. Apa
saja?
1. Sensasi Khas. Pernahkah Anda naik becak? Nah, kurang
lebih begitulah sensasi khas yang dirasakan saat naik bajaj. Posisi duduk
penumpang yang menghadap ke depan, tepat di belakang pengemudi serta bentuk
kaca depan yang demikian itu membuat penumpang bisa menikmati pemandangan jalan.
2. Udara segar. Ternyata selain berisiko polusi
udara tinggi, Anda juga berpeluang untuk bisa menghirup udara segar dari atas
bajaj. Tentunya ini hanya akan diperoleh saat masih pagi. Kesempatan menghirup udara segar
terbuka lebar.
3. Efisiensi waktu. Benar bahwa tarif bajaj
relatif lebih mahal dibanding kendaraan lain. Tapi bajaj bisa mengantar Anda
yang sedang terburu-buru. Dengan rute yang bisa melewati jalanan kecil dan
pedestrian, bajaj adalah pilihan terbaik karena bisa menghindar dari hujan dan
traffic light.
4. Penolong di Saat Hujan. Hal yang seringkali
menyulitkan orang-orang di ibukota adalah jarak tanggung antara satu tempat ke
tempat lain. Maksudnya, jika ditempuh dengan jalan kaki akan menyita waktu dan
energi (berkeringat, padahal sudah dandan rapi). Tapi untuk naik mikrolet atau
metromini jaraknya terlalu dekat, taksi pun tidak yakin akan pasang tarif awal berapa atau bahkan tak ada kendaraan umum roda empat
yang beroperasi di sekitarnya. Nah, biasanya, di saat hujan, di lokasi-lokasi
semacam itu terdapat bajaj, ojek motor, ojek payung, dan taksi. Percaya atau
tidak, bajaj adalah pilihan terbaik, baik dari segi harga dan perlindungan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar