Setiap hal yang terjadi dalam hidup, baik atau buruk tentulah sebuah keputusan yang tak mungkin dilepaskan dari Tuhan. Hari ini kita berbaik hati, barangkali karena penyesalan atas kesalahan di masa lalu, atau persiapan amal untuk masa depan. Faktanya, manusia selalu berada dalam lingkaran rencana Tuhan.
'T, tak ada hal yang tak menimbulkan efek tertentu. Dalam KBBI "karma" berarti perbuatan manusia di dunia dan atau hukum sebab akibat. Sementara dalam ketentuan Tuhan, karma diatur dalam QS Al Zalzalah:7-8 'Siapa yang melakukan kebaikan sekalipun seberat Dzarah, niscaya dia akan mendapat balasannya dan Siapa yang mengerjakan kejahatan sekalipun sebesar biji dzarah, niscaya dia akan melihat balasannya juga'.
Jika kita harus menjadi korban, bisa jadi itu menyebabkan di sudut dunia yang entah di mana ada seseorang yang justru terselamatkan. Altera pars, setiap orang merupakan bagian dari suatu keutuhan. Dan manusia ibarat petani, yang tak hentihentinya bercocok tanam ilmu dan pengetahuan di ladang kehidupan. Anggaplah bahwa hari ini merupakan hari terakhir kita bisa berbuat baik kepada orang lain. Niscaya tak perlu berpikir ulang untuk menjadi bermanfaat.
Risau, gelisah, kesedihan dan kadang kebahagiaan adalah jalan bagi Tuhan untuk datang. Dalam kekalutan, kepekaan akan sangat bisa jadi mediator pesanpesan yang Tuhan bisikkan. Kemudian terciptalah orangorang yang seolah mampu memproduksi katakata bijak dari dirinya sendiri. T, mungkin ini serupa dengan yang dialami Syekh Siti Djenar saat mengungkapkan pemikirannya tentang manunggaling kawulo gusti.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar