Tuhan memang telah memberikan kepada manusia satu keistimewaan yang dari dulu sampai sekarang terus disebutsebut itulah yang membedakannya dari makhluk lain. Otak membuat manusia bisa berpikir, menciptakan banyak inovasi untuk meningkatkan kualitas hidup baik bagi dirinya atau orang lain.
Saya pernah berpikir. Berdasarkan agama yang saya yakini, di akhirat nanti manusia akan menyaksikan seluruh amalannya selama di dunia terpampang dalam sebuah layar besar. Sedikit banyak saya bisa membayangkannya. Yang muncul dalam imajinasi saya adalah seperti Wall Street di US sana. Serba digital! Ya, seperti itu. Saya yakin, bahkan sangat yakin, segala digitalisasi di era modern ini hanya bagian terkecil dari teknologi Tuhan yang akan dimunculkan di akhir kehidupan nanti, saat manusia sedang samasama menunggu dimulainya kehidupan setelah mati.
Dari hal itu saya coba memahami, bahwa manusia punya tanggung jawab untuk memaksimalkan fungsi otak. Banyak pemikir-pemikir seperti filsuf, ilmuan, pakar teori, pendiri bisnis, motivator, dll muncul barangkali sebagai perwujudan hal tadi. Dan merujuk pada pendapat seseorang, ini termasuk pemikir juga, mengatakan bahwa “Sebagai manusia, nilai yang saya anut bisa jadi salah, tapi nilai yang diajarkan Islam sudah pasti benarnya”. Sehebat apapun pemikiran seseorang, ide dan pemikiran Tuhanlah yang mutlak benarnya. Orang-orang seperti dia, seperti saya, sangat beryakin pada semua katakata dari Tuhan sekalipun belum semuanya mampu untuk dimengerti tapi selalu mencicil pemahanan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar