aku benci ketika dalam pusaran hidup ini akhirnya tiba di suatu titik yang entah di mana, yang jelas ketika sampai di sana aku langsung merindukan seseorang yang entah siapa, atau sesuatu yang entah apa. aku benci pada remang yang entah bagaimana, pedih yang entah mengapa, jauh yang entah seberapa, dan segalanya yang tak berbetuk apa-apa.
aku tak pernah gagal untuk gagal mengingat dan merasakan apa yang disebut dengan ketaktahuan pada apapun yang tiba-tiba datang menyampaikan sebuah paket dari entah siapa, kotak air mata yang entah seberapa. aku gagal membuangnya kemudian nyaris mati berdiskusi dengan entah apa dan siapa di sudut ruangan.
aku memang bukan siapa-siapa. mungkin tak (lagi) memiliki apa-apa yang bisa diapa-apakan. aku hanyalah apa (?) apa yang terus menjadi tanda tanya dan terus bertanya-tanya tentang siapa dan apa.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar