ah. aku gak suka nulis diary macam ini. bertele-tele.
intinya, hari ini ada hujan yang turun deras di halaman wajahku.
deras... sekali.
obrolan kami mengalir renyah, tentu saja dengan guyon yang iseng kulempar dan akhirnya memecah tawa diantara kani, via handphone.
dari mulai masalah jumlah hewan kurban, sampai pada perasaan.
aku bercerita padanya, tentang keadaanku. tentang kuliahku.
dan ia menanggapi dengan penuh kesungguhan. kalimat yang ia ucapkan pun penuh pemaknaan.
aku semakin serius, mendengar wejangan-wejangannya yang sederhana membuatku tak kuasa menahan butir-butir bening untuk tetap di belakang bola mata. mereka mengalir jatuh dengan sempurna.
sesekali aku sesenggukan, menahan agar tangisku tak terdengar di seberang sana.
hampir satu jam, setelah beberapa menit adzan dzuhur berkumandang, ia memintaku untuk sholat lebih dulu. ia bilang padaku,
* jangan pernah menganggap suatu hal sebagai masalah, tapi anggaplah sebagai ujian dari Allah yang harus kita pecahkan.
* belajarlah untuk menyeimbangkan dunia dan akhirat.
* saat kutanya, ia menjawab bahwa mendahulukan habluminallah itu lebih penting daripada habluminannas. sebab, ketika kita kuat pada habluminallah, maka habluminannas akan mengikuti.
* belajarlah di setiap waktu, di manapun, jangan pernah berharap pada makhluk tapi berharaplah hanya padanya. ilmu Allah itu luas dan ada di mana-mana, di siapa-siapa.
* bersedekahlah tanpa berpikir motif orang yang meminta padaku, berikan apa yang bisa kau berikan sebelum akhirnya kau menjadi peminta
* nikmati waktu-waktu utama bersama Allah, 5 kali sholat fardhu ditambah dhuha dan tahajud
* berbagilah kepada Allah, jangan hanya kesedihan tapi juga kebahagiaan
- bersedekahlah tanpa berpikir motif orang yang meminta padaku, berikan apa yang bisa kau berikan sebelum akhirnya kau menjadi peminta -
BalasHapusperkenalkan saya ardiansaja, saya ingin meninggalkan sedikit kesan saya ketika membaca tulisan anda. saya sangat berterima kasih kepada anda karena kalimat yg saya kutip dari tulisan anda di atas sangat memberikan pelajaran kepada saya. terima kasih kepada mbak Desta Ayu Wulandari dan kakaknya yang sudah memberikan sesuatu yang,insy Allah, amat berharga buat saya. amien.