aku terkejut,
ketika tanpa tanda kau datang dengan setumpuk kartu.
dia antara lembar-lembar tanda tanya,
kau minta kugelar selimut agar malam cukup menjadikan dingin sebagai kamtib
kartu sudah di tangan,
kau dan aku bersuit menantang kosong; sunyi
JOKER!
terkekeh kau lukis debu di mataku; dan permainan berulang dengan sebelah
giliranku.
kau menjadi hening
tapi gelagatmu serupa dingin yang menusuk-nusuk membegal malam
kau tak sadar-
setumpuk kartumu membuka rupa
kafe senja, 251010
Tidak ada komentar:
Posting Komentar