"hari ini negara kita Indonesia sedang mengenang kemerdekaan"ujar seorang siswa SD yang baru pulang upacara bendera, temannya yang diajak berujar malah menjawab.
"loo, kata kakak ku tadi pagi kita hari ini merayakan kemerdekaan"
"kok bisa gitu?" si anak pertama sedikit protes.
sejenak keduanya menyusuri ruangan kepala, siapa tahu ada yang muncul dan menjawab ketakpahaman mereka selesai upacara pengibaran bendera tadi. tak lama kemudian seorang kakek melintas.
mereka kenal kakek itu. kalau gak salah yang tinggal satu RT, yang biasanya kalau pagi-pagi selalu berdiri di depan makam pahlawan seberang jalan. mereka berdua pun kerap bingung dengan kebiasaan kakek ini. ibu mereka memberi jawaban yang sama ketika ditanya,
"Kakek itu seorang veteran, mungkin dia kangen sama temen-temennya dulu sesama pahlawan, eh pejuang"
tak pelak pertanyaan lain justru bermunculan di kepala mereka, di tempat berlainan.
bedanya pahlawan dengan pejuang apa bu?
trus veteran itu apa?
...
...
...
suatu ketika anak bertanya,
"Bu, kok kakek veteran itu hidupnya gak lebih baik dari kita ya? bukannya di udah berjuang buat negara kita?"dan sang Ibu memberi jawaban mengambang, lantas anak itu menceritakan pada temannya.
"Yang jelas anak-anak. Hari ini kita merdeka, tapi kita tak pernah tahu esok"sang kakek veteran ngeloyor pergi.
dua siswa SD tadi saling berpandangan. bertambah lagi ketakpahaman mereka.
"Jadi, merdeka itu cuma sehari kek?"pertanyaan mereka mengambang di belakang telinga kakek tadi.
"Memangnya selain tanggal 17 agustus, tanggal berapa lagi hari kemerdekaan kita adik-adik" seorang siswa SMA yang baru bertugas menjadi Paskibraka melintas, berusaha menjawab pertanyaan, malah menambah pertanyaan.
"Lho, memangnya ada lagi kak?"
dan lagi-lagi pertanyaan itu mengambang.
sementara jauh di depan istana merdeka sana, dua orang reporter tengah bertugas untuk stasiun TV tempatnya bekerja. yang pria berkacamata sedangkan yang wanita memakai kebaya.
"ya pemirsa. sejenak tadi baru saja kita sama-sama menyaksikan upacara pengibaran bendera di depan istana negara. dapat kami laporkan bahwa seluruh peserta upacara hanyut dalam suasana hikmat, bukan begitu?"
"Ya. karena memang 17 agustus adalah tradisi yang selalu kita jalankan setahun sekali, jadi wajarlah jika kita semua larut dalam suasana ini"
di tempat berlainan, para mahasiswa sibuk menyampaikan aspirasinya.
berdemonstrasi, yang katanya ciri khas negara demokrasi
menulis, entah itu puisi atau artikel tentang kemerdekaan yang umumnya adalah tentang keresahannnya.
dan banyak hal dilakukan oleh warga negara menyikapi tanggal 17 agustus yang dipercaya atau pun tidak, tiap tahun makin luntur maknanya (off the record)
lampung selatan, 17 agustus2010
Tidak ada komentar:
Posting Komentar