Laman

Sabtu, 30 Agustus 2014

Menuju Halte Bus Jakarta City Tour dari Bekasi

Bus Jakarta City Tour (JCT)  memiliki beberapa halte yang lokasinya bersebelahan dengan halte busway. Salah satu halte JCT ada di dekat Halte Sarinah, yang berada di dekat Bundaran HI. Bagi yang berniat berkunjung dari Bekasi Timur, cukup pilih bus APTB jurusan BEKASI-BUNDARAN HI. Meskipun bus rute ini tidak bisa sampai ke Bundaran HI. Tidak perlu khawatir, kita tetap bisa turun terakhir yaitu di Halte Tosari. Nah, dari Halte Tosari turunlah dari jembatan penyebrangan melalui lift sebelah kiri. Kemudian berjalan kaki menuju Halte Sarinah (dekat Plaza Indonesia). Tepat di bawah jembatan MRT yang sedang dibangun, di sanalah Halte Bus JCT berada.

Bus JCT yang berangkat dari Halte Bundaran HI-Pasar Baru ini akan berkeliling kota Jakarta dengan melewati beberapa objek wisata yaitu antara lain: Museum Nasional, Masjid Istiqlal-Gereja Katedral, Monas dan Balai Kota. Kita boleh turun di halte dan objek wisata manapun asalkan pemandu memberi arahan. Selain itu, bus JCT masih akan terus GRATIS sepanjang tahun 2014. Jadi, kita bebas untuk seberapa lamapun berada di dalamnya (meskipun bus telah berkeliling satu putaran dari Halte Bundaran HI ke Bundaran HI lagi) tanpa diprotes siapapun. Tapi memang pemandu akan mengingatkan bagi yang telah melewati satu putaran agar mau bergantian denga penumpang lain yang sudah lama mengantre di halte.

Alternatif lain adalah berangkat dengan Kereta Commuterline, turun di Stasiun Juanda. Dari stasiun, berjalanlah ke Halte bus yang berada tepat di depan Halte Transjakarta Juanda. Di situ akan ada sebuah papan petunjuk pemberhentian Bus City Tour.

Bus JCT berjalan dengan kecepatan sangat rendah, dikemudikan oleh sopir perempuan, ada seorang polisi di tiap bus, serta hanya berkapasitas 60 orang. Artinya saat ada yang di suatu halte menunggu secara berombongan, tapi seluruh kursi telah penuh, hanya sebagiannya yang boleh ikut karena penumpang dilarang berdiri. Atau memilih untuk tidak jadi naik dan menunggu bus selanjutnya yang kosong.

Jumat, 22 Agustus 2014

LINK "TERSEMBUNYI" FORM REGISTRASI CPNS 2014

Apakah kamu termasuk orang yang menunggu dibukanya pendaftaran CPNS 2014? Kalau ya, bersabarlah. Entah kamu serius ingin menjadi PNS, hanya iseng, atau sekadar berusaha membahagiakan keluarga, yang jelas pendaftaran yang diisukan berlangsung mulai tanggal 20 Agustus itu memang hanya isu alias diundur tanpa ada kepastian. Masyarakat dibuat waswas, setiap hari harus mengecek situs yang kalau dibuka isinya berupa informasi MAAF PENDAFTARAN BELUM DIBUKA. Tapi setidaknya, itu bisa menjadi alasan agar para calon pendaftar sebelum pendaftaran resmi dibuka, punya kesempatan untuk menemukan informasi awal mengenai formasi CPNS sebagai gambaran. Baik itu resmi dari situs pemerintah ataupun tak resmi dari personal web, facebook, bbm, WA, dll.

Dua situs yang harus didatangi para calon pendaftar CPNS adalah web https://panselnas.menpan.go.id dan http://sscn.bkn.go.id. Berdasarkan informasi yang ada, di situs panselnas, calon pendaftar harus melakukan registrasi awal sesuai formasi yang diinginkan, kemudian melanjutkannya ke situs SSCN dengan username dan password yang telah diperoleh dari situs pertama. Hari ini, 22 Agustus saya menemukan sebuah obrolan di personal blog yang intinya adalah kasakkusuk seputar tidak ditemukannya link registrasi atau pendftaran CPNS 2014. Sehingga muncul pertanyaan: Pada situs Panselnas, ada di sebelah mana link pendaftaran atau registrasi CPNS? Bisa dicek di sini. Dari sana saya menemukan informasi mengenai link yang seolah tersembunyi itu.

Intinya, buka situs web Panselnas, ikuti tahap demi tahap yaitu HALAMAN MUKA, TAHAP PENDAFTARAN, DAN SELANJUTNYA FORMASI CPNS 2014. DI FORMASI CPNS 2014 inilah akan muncul kotak berisi beberapa link. Jangan diabaikan, tapi pilihlah salah satu link berwarna biru itu. Kemudian pilih lagi, misal ANRI ada di LINK PEMERINTAH NON KEMENTERIAN. Kemudian, klik formasi yang dimaksud yaitu ANRI, nanti pada bagian bawah, muncullah link pendaftaran. tapi jangan kaget karena sampai sore ini informasi yang ada di link itu mengecewakan. Ya tapi setidaknya bisa mengobati rasa penasaran sekaligus keheranan mengenai letak link registrasi lol.



Minggu, 10 Agustus 2014

Jujur, Aib, dan Karya

Setelah sekian lama gak baca blognya Bang Nuril...
Dia masih tetap demikian itu, jujur dan gak tahu malu, tapi saya juga masih tetap begini: menyukai kejujuran seseorang, meskipun itu aib. Apalagi, cerita-cerita dia kadang bikin saya tertohok. Sebelum cerita tentang Marshed yang katanya "sakit" part 2 itu terblowup di media, tentang 'keberanian' dia jujur dia medsos, Bang Nuril sudah mengawali. Ada pula Ariel yang pernah menciptakan lagu "Sally", Anang yang berduet dengan Syahrini pasca bercerai dengan KD, dan masih banyak contoh lain. Dari mereka saya belajar untuk menghargai sisi gelap itu sebagai hal yang manusiawi.

Manusia butuh tempat untuk 'jujur' tanpa harus dihakimi. Ada yang merasa cukup dengan bercerita pada Tuhan, keluarga, kekasih, teman, diri sendiri, karya cipta, tulisan-tulisan implisit dan atau yang blak-blakan pada semua orang melalui internet. So, it's just about which is place we choose.
Hal terpenting adalah bagaimana kita bisa mengambil hikmah dari kisah-kisah kelam the honester itu.

Bagian terindah dari kejujuran adalah ketika seseorang tetap bisa dihargai. Misal: saya tetap menghargai Bang Nuril sebagai seorang penulis, meskipun saya tahu sekelumit keburukannya. Sebab memang saya tak mungkin berlepas dari prinsip bahwa Karya sastra memiliki satu karakter yaitu otonom. Atau kelak, sebagaimana pula yang pernah terjadi, Masrhed tetap bisa berkarya, tetap dihargai, tetap "laku" sebagai artis meskipun sisi buruk hidupnya telah diketahui khalayak. Di sisi lain ada yang menyebut: cuma cari sensasi. What ever. Tapi memang orang yang berani terbuka harusnya bertemu dengan orang yang juga opendminded, bukan menjustifikasi.

Agak khusus, bagi sekelompok orang yang mengekspresikan perasaan sedihnya lewat karya seni, saya menganggap itulah proses kreatif. Memang, banyak orang yang dalam keadaan tertekan justru makin lancar dalam dirinya inspirasi mengalir. Inilah kompensasi. "Smart insecurer", para pegalau atau perisau yang cerdas, akan menjadikan tiap "momen emas" mereka sebagai ladang berkarya. Jadi, ada kompensasi atas kejujurannya.

A Ganjar Sudibyo mengatakan, "menulislah, biar resahmu terasuh." Saya pikir karya-karya yang telah dihasilkan oleh Bang Nuril pun lahir dari kerisauan-kerisauan dalam hidupnya. Marshed melakukan hal yang sama, ia tidak menulis buku tetapi membuat video klip yang bisa dinikmati sebagai karya, lebih jauh lagi menjadi khatarsis bagi penikmatnya. Tentu akan lain cerita jika yang berpendapat adalah para haters. Saya bukan fans Marshed, tapi saya suka caranya kali ini. Harus diakui bahwa dia lebih anggun dan "dewasa" ketimbang apa yang dia lakukan sebelumnya dalam jejaring sosial youtube. Ini terlepas dari statusnya sebagai istri, ibu dan anak perempuan, serta keputusannya menanggalkan jilbab. Saya percaya, setiap hal selalu punya nilai. Tergantung pada situasi dan perspektifnya.

Tell is a need, write is a life. Jujur itu butuh keberanian dan kekuatan. Jujur itu melegakan. Jujur mengungkapkan perasaan sedih dan gembira itu penting, sebagaimana pentingnya kita membersihkan keranjang sampah.