Laman

Sabtu, 28 Juli 2012

MAHASISWA KKN-PPM UNDIP MENGGALI POTENSI UNGGULAN YANG TERLUPAKAN DI DESA SLAGI, JEPARA


Slagi (23/7) Senin siang sudah menjadi kegiatan rutin bagi ibu-ibu PKK desa Slagi, Kecamatan Pakisaji, Kabubaten Jepara untuk berkumpul di Balai Desa. Mereka biasa menghabiskan waktu di sana untuk arisan, melakukan simpan pinjam, bahkan untuk sekedar mengobrol.
                Namun hari itu berbeda. Sejak pukul 1 siang, Balai Desa sudah diramaikan oleh tiga belas mahasiswa KKN-PPM (Kuliah kerja nyata-Pembelajaran dan Pemberdayaan Masyarakat) Universitas Diponegoro, Semarang yang ingin mengadakan pelatihan pembuatan keripik dan kerupuk ampas tahu. Di desa Slagi, tahu merupakan produk unggulan. Desa yang terdiri dari 4 dukuh ini memiliki 7 pabrik tahu yang hasil produksinya sudah dipasarkan ke beberapa daerah di Kabupaten Jepara.  Namun, masyarakat Desa Slagi belum banyak yang memanfaatkan tahu menjadi olahan-olahan makanan dan belum melihatnya sebagai peluang usaha. Kebanyakan masyarakat Slagi mengolah tahu sebagai makanan pokok sehari-hari tanpa melihat adanya banyak peluang dari diferensiasi produk tahu.
                Mahasiswa KKN-PPM melalui program “Pelatihan Pembuatan Keripik dan Kerupuk Ampas Tahu” berusaha memberi edukasi dan keterampilan mengolah tahu menjadi beberapa produk sekunder melalui demo masak dan pemberian resep diferensiasi produk olahan tahu seperti nugget tahu, pepes tahu, dan steak tahu. Melalui program ini, diharapkan ibu-ibu PKK mendapat ketrampilan baru untuk mengolah produk tahu dan menciptakannya sebagai peluang usaha dan mengembangan potensi unggulan desa tersebut.
                
               

Antusiasme peserta pelatihan terlihat sejak awal demo masak dilakukan. Keripik tahu sendiri sudah menjadi hal yang akrab di telinga masyarakat Desa Slagi. Namun mereka belum mengetahui langkah dan teknik pembuatan keripik tahu tersebut. Sementara kerupuk ampas tahu masih menjadi hal yang asing di telinga para ibu PKK desa Slagi. Menurut pengetahuan mereka, ampas tahu biasa digunakan untuk membuat tempe gembus atau pakan ternak. Mereka tidak mengetahui bahwa ampas tahu juga bisa diolah menjadi kerupuk aneka rasa yang enak dan menjual.
                Dengan memanfaatkan tahu menjadi berbagai olahan makanan dapat meningkatkan penghasilan masyarakat Desa Slagi. Selain kesediaan bahan baku yang melimpah, mudah didapat, dan terjangkau, pemasaran olahan tahu juga luas. Untuk melengkapi keterampilan mengolah tahu, mahasiswa KKN-PPM Universitas Diponegoro juga memberikan contoh desain packaging produk olahan tahu  dan penyuluhan pendaftaran merk serta sertifikasi dari dinas kesehatan, sehingga produk olahan tahu lebih menarik, tahan lama dan dipercaya konsumen.

Tak


Tak ada yang tersisa dari setangkai jalanan yang terbelah menjadi dua helai ketiadaan
Saat pagi memang telah cukup renta untuk sekadar menuangkan embun dari matanya yang tuli tertutup dingin
Tak ada yang mampu memahami
Bahkan kita hanya saling membodohi diri dengan memetik akar yang menggantung di pucuk perjalanan
Kita lupa bagaimana cara menyirami kuncup yang tak juga mekar
Kita hanya tahu bahwa ada pisau yang kerap bertunas di setiap menjelang akhir malam
Tak ada kah yang mampu kita ingat?
Atau setidaknya berpura-pura mengingat.

Jepara, 28 Juli 2012

SOSIALISASI DISLEKSIA SEBAGAI LANGKAH AWAL MENGENALI GANGGUAN BACA PADA ANAK


Jepara—TIM II KKN-PPM Undip 2012 sambangi SDN 1 Slagi Kecamatan Pakisaji Jepara untuk menyosialisasikan beberapa program yang berkaitan dengan kesehatan. Kegiatan yang merupakan program minggu ke-2 tersebut dibagi menjadi beberapa program, yaitu sosialisasi program cuci tangan, sosialisasi disleksia, dan sosialisasi budaya makan ikan. Jika kebanyakan program yang dijalankan tersebut memiliki sasaran siswa SD, maka program sosialisasi disleksia justru ditujukan kepada para guru.


Disleksia merupakan suatu gangguan baca pada anak yang berupa kesulitan memahami kata-kata. Program tersebut dibuat dengan tujuan untuk memberikan pengetahuan kepada para guru yang mungkin belum begitu memahami disleksia pada para siswa. “Saya ingin adik-adik bisa mendapatkan pendidikan dengan cara yang sesuai porsi mereka”, ujar Desta selaku pemateri sekaligus pemilik program.
Meskipun dilaksanakan di tengah kesibukan para guru yang memang sedang sibuk dengan persiapan akreditasi sekolah, program tersebut berjalan baik. Para guru tidak hanya disuguhkan materi-materi teoretis tetapi juga diajak menyaksikan sebuah film tentang disleksia berjudul “Every Child is Special”. Film tersebut dipilih karena isinya memiliki kesamaan dengan materi yang telah disiapkan sebagai bahan presentasi dalam sosialisasi. Sehingga, pemateri yang merupakan mahasiswa jurusan sastra Indonesia tersebut merasa terbantu.
Masih di hari yang sama, program sosialisasi cuci tangan dan budaya makan ikan juga berhasil dilaksanakan. Selain mempraktikkan langsung cara mencuci tangan yang baik, para siswa kelas 1 juga diajak menyanyikan jingle cuci tangan yang liriknya diciptakan sendiri oleh Ochi selaku pemilik program. Sementara program sosialisasi budaya makan ikan dilangsungkan selama 2 hari oleh Gunawan dengan membagikan dua buah kapsul berisi minyak ikan dan stiker kepada para siswa kelas 5.



Sabtu, 21 Juli 2012

POSYANDU LANSIA AL MA’RUF


Slagi, 18 Juli 2012 - Warga desa Slagi sangat memperhatikan kesehatan, terutama bagi para warga lansia. Mengingat lokasi desa Slagi yang cukup jauh dari kota serta masih kurangnya praktek dokter di desa, setiap satu bulan sekali warga Slagi mengadakan posyandu khusus bagi warga lansia. Berada di salah satu rumah warga, posyandu lansia Al Ma’ruf dijalankan demi meningkatkan kesadaran warga akan pentingnya kesehatan. Dibantu oleh seorang bidan, para lansia bisa melakukan cek kesehatan mulai dari mengukur berat badan, tekanan darah, serta gula darah. Selain itu lansia-lansia tersebut juga bisa berkonsultasi mengenai permasalahan kesehatannya dan lebih mudah mendapatkan obat-obatan yang mereka butuhkan. Dengan adanya posyandu ini para lansia diajak untuk selalu peduli dengan kesehatannya. Ditambah dengan pemberian makanan tambahan, para lansia dapat lebih terpantau asupan gizinya.

Safari Jumat Bupati Jepara ke TPQ An Nida I


Jumat, 20 Juli 2012. Bupati Jepara Bapak Ahmad Marzuki, S.E. melakukan safari jumat di desa Slagi Kecamatan Pakisaji, Jepara. Acara ini dilakukan oleh Bapak bupati setiap minggu ke desa-desa yang ada di kabupaten Jepara. Kunjungan bapak bupati kali ini bertepatan sehari sebelum bulan ramadhan. Kali ini bapak bupati berkunjung ke salah satu TPQ di Slagi yaitu TPQ An-Nida` 1 untuk memberikan donasi untuk TPQ ini sekaligus menjalin silaturahmi dengan masyarakat setempat. Dalam pidatonya bapak bupati mengajak orang tua dan para ustadzah untuk senantiasa memotivasi anak-anak untuk selalu bersemangat dalam membaca dan mempelajari Al-Qur`an karena pendidikan Al-Qur`an sangat penting dimulai sejak dini. Beruntungnya kunjungan kali ini bertepatan dengan kegiatan Tim II KKN-PPM UNDIP Semarang, sehingga Tim KKN ini bisa bertegur sapa dan berfoto bersama dengan beliau. Selanjutnya beliau menjalankan sholat Jumat di Masjid Al Jami` Nggranggan, Slagi yang merupakan masjid pertama yang didirikan di desa Slagi bersama dengan masyarakat.